Minggu, 05 Desember 2010

Mengharap Sebuah Cinta ...

Ketika aku bercanda dengan seorang kawan, dia pun berkata " di,kamu suka sama siapa ?", pertanyaan yang langka bagiku, mungkin karena aku tidak mengerti cinta atau mungkin tidak pernah mendekati arti cinta. Saat pertanyaan itu datang padaku, aku hanya bisa menjawab " tidak tahu e". Sudah biasa melihat seorang teman yang berbagi kasih dengan seorang wanita. Dari sanalah aku mulai mencoba mendekat dengan apa itu cinta. Aku mulai melihat satu wanita, aku begitu terperanjah akan dirinya. Sampai-sampai seorang teman menggodaku untuk mau berkenalan padanya. Aku hanya diam, hanya bisa melihatnya. Mencoba mendekatinya hanyalah sebuah kesalahan dan keburukan. Dia sudah punya kekasih ternyata,tetapi niatku untuk dekat tak pernah padam saat itu. Seorang teman memberiku nomor teleponnya. Ku memberanikan diri memberi pesan singkat. Tak lama berselang, ku beranikan diri untuk meminta izin untuk menelponnya. Hanya untuk berbicara padanya. Hatiku bahagia ketika dia dengan ramah menerima ajakan mengobrol di telepon. Rasanya begitu damai, aku bisa berbagi cerita dan dia pun juga. Tapi ada satu halangan bagiku akan hal ini, yakni perasaan dalam hati yang mengatakan "bukan sekarang waktunya". Setelah itu aku pun tak lagi memberi pesan atau pun ajakan menelpon. Bagiku ini semua adalah kesalahan.

Apa yang sebenarnya lu pikirkan ? dalam hatiku terdapat siratan tinta untuk tidak mencari cinta. Ya, dari situlah aku mulai berhenti untuk memikirkannya. Aku merasa berdosa dan bersalah. Melanggar janji hatiku. Apa yang kulakukan ya Allah ? begitu tak berdayanya diriku terbawa oleh nafsu dunia ini. Masya Allah. :( Ingin rasanya aku pergi jauh-jauh dari segala yang menghalangiku akan kebaikan.

Kini, perasaanku berubah. Bayangan bidadari selalu memanggilku. Ya,bidadari dunia, bukan sembarang bidadari. Dia begitu baik perangainya, lembut tutur katanya, tak hanya cantik di luar, tapi juga cantik di dalam. Begitu mendamaikan hatiku, bahkan siapa saja. Dia begitu pintar, dia begitu solehah, menjalani hidupnya tanpa raut emosi. Penuh kesabaran dan bersahabat. Aku hanya bisa tersenyum sendiri di belakangnya. Astagfirullah, selalu saja ada bayangan indah antara aku dengannya. Tapi rasa akan kagum padanya tidak pernah surut. Cerianya membuatku bersemangat menjalani hari-hariku. Seperti lagu yang merdu mengiringi setiap langkahku. Jika saja dia mengeluarkan sebuah kata padaku, pasti alangkah bersemangatnya diriku.

Wangi dirinya tak pernah ku lupakan. Wangi bunga-bunga. Subhanallah, wanita ini begitu berkharisma. Ya Allah, haramkah diriku bila aku berharap mendapatkan cintanya kelak ? apakah Engkau merestui akan cintaku padanya Ya Allah ? aku hanya bisa berdoa dan berharap agar ku bisa bersamanya hingga akhir. Setidaknya untuk saat ini, Allah menunjukkannya padaku sebagai pemberian semangat dalam mengarungi hidup ini. Terima kasih Ya Allah. Kau selalu menyelipkan sebuah bahkan secuil dari keindahan akhirat kelak.

Seorang hambaNya yang tak luput dari dosa, mengharapkan cinta putih dari seorang Muslimah yang baik budinya nan cantik. :) Insya Allah ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar